Tips & Tutorial

Perbedaan Termometer untuk Industri dan Klinik

Sejak virus corona engan nama lain Covid-19  mulai menyebar di China dan kemudian menyebar ke hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia, berbagai peralatan kesehatan diburu oleh masyarakat untuk melindungi diri. Saat ini masker mulai banyak diburu dan mengakibatkan menghilang dari pasaran dan kalaupun ada harganya akan melambung tinggi. Tidak hanya masker, termometer juga mengalami kelangkaan dan harga mulai beranjak naik. Di berbagai situs belanja online maupun offline harga mulai dipatok dengan harga yang berkali-kali lipat dan yang paling banyak diburu adalah termometer infrared.

Secara garis besar termometer infrared adalah alat untuk mengukur suhu tanpa perlu menyentuh objek atau benda yang akan diukur suhunya, dengan menggunakan teknologi energi infra merah untuk mendeteksi temperatur secara optik, Radiasi energi sinar inframerah yang dipancarkan objek akan diukur dan disajikan dalam satuan suhu dilayarnya.

Dari berbagai termometer infrared yang dijual baik on/offline,  tidak semua bisa digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia, karena ada juga termometer infrared yang banyak digunakan untuk kebutuhan industri. Secara sederhana, termometer terbagi menjadi dua, yakni termometer industri dan termometer klinik.

Termometer yang biasanya digunakan industri biasanya digunakan mengukur suhu benda atau alat-alat dalam ruang lingkup pekerjaan, seperti panas air, mesin, pendingin ruangan, kolam renang, panel listrik, trafo, pipa dan sebagainya yang bertujuan untuk memonitor suhu material sehingga menjaga kualitas pada saat proses manufaktur.

Sedangkan termometer klinik digunakan untuk keperluan medis, salah satunya mengukur suhu tubuh makhluk hidup atau pasien yang sedang menjalani perawatan. Walaupun memiliki kemampuan yang sama-sama mengukur suhu, berbeda dalam tingkat keakuratannya. Tingkat akurasi termometer industri berkisar 1,5 derajat Celcius dan akurasi termometer klinik punya tingkat yang lebih tinggi, hingga 0,2 derajat Celcius.

Selain itu, berbeda dalam range suhu, termometer klinik bisa membaca suhu antara 32 hingga 42 derajat Celcius, termometer industri membaca suhu mulai dari -50 derajat Celcius hingga 380 derajat Celcius. Hal ini yang membuat termometer industri kurang akurat, jika dipakai untuk mengukur suhu tubuh manusia, sebab, termometer klinik memiliki range yang lebih kecil, di mana hal ini bisa lebih menjamin tingkat keakuratannya.

Bagaimana cara membedakan termometer klinik dan industri? Biasanya pada setiap kemasantermometer terdapat keterangan yang mencantumkan range suhu dan peruntukan termometer itu, jadi ada baiknya Anda membaca dengan teliti sebelum membeli. Termometer industrimempunyai range pengukuran suhu yang lebih tinggi ketimbang termometer klinik. Dalam kemasan juga dicantumkan tingkat akurasi termometer. Begitupun dengan jarak pengukuran yang bisa dijangkau termometer, bila kurang jelas Anda dapat menanyakan peruntukan termometer tersebut untuk industri atau klinik.

Leave a Reply