Tips & Tutorial

Cara Membaca Hasil Mengukur Tekanan Darah & Artinya

Seringkali banyak dari kita belum memahami cara membaca hasil mengukur tekanan darah atau tensi. Saat diukur tensinya, seringkali kita hanya diberitahu oleh dokter atau petugas medis bahwa tekanan darah kita normal atau tinggi.

Pengukuran tensi ini dilakukan biasanya dengan alat ukur yang disebut dengan tensimeter. Tensimeter yang digunakan dapat berupa tensimeter raksa ataupun tensimeter digital. Kedua tensimeter ini memiliki fungsi yang sama dan digunakan untuk mengetahui apakah tekanan darah (tensi) Anda termasuk rendah, normal atau tinggi.

Dalam artikel ini akan dibahas dengan singkat bagaimana cara membaca hasil tensi yang dapat Anda ukur dengan mudah di rumah dengan bantuan tensimeter.

Cara Membaca Hasil Pengukuran Tekanan Darah

Apabila Anda melakukan pengukuran tekanan darah di rumah ataupun di klinik, biasanya menggunakan tensimeter model digital. Tensimeter ini cukup praktis karena Anda tinggal memakai dan menyalakan alatnya saja, lalu menunggu hingga hasilnya keluar.

tekanan darah rendah

Umumnya tensimeter akan menampilkan hasil berupa angka sistolik dan diastolik. Kedua angka inilah yang dijadikan acuan apakah Anda memiliki tekanan darah yang tinggi atau rendah.

Sistolik

Adalah tekanan pada saat jantung berdetak dan bekerja mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Diastolik

Adalah angka tekanan pada saat jantung beristirahat atau tidak berkontraksi

Biasanya tensimeter akan menampilkan angka sistolik pada bagian atas layar dan menampilkan angka diastolik pada bagian bawahnya. Baik angka sistolik dan diastolik ini dinyakatan dalam satuan mmHg.

Macam Hasil Mengukur Tekanan Darah

Tekanan Darah / Tensi Normal

Tensi Anda dikatakan normal jika hasil pengukuran menunjukkan angka kurang dari 120/80 mmHg. Artinya adalah apabila angka sistolik kurang dari 120 mmHg dan angka diastolik nya kurang dari 80 mmHg

Prahipertensi

Kategori ini menunjukkan bahwa Anda berpotensi memiliki tekanan darah tinggi. Yaitu apabila hasil pengukuran menunjukkan angka sistolik antara 120 – 129 mmHg dan angka diastolik 80 mmHg. Pada kategori ini Anda belum sepenuhnya masuk dalam kategori hipertensi.

Perubahan pola makan dan memperbanyak makanan sehat, olahraga rutin serta tidak merokok dapat menurunkan tensi Anda kembali ke kategori normal.

Hipertensi Tingkat 1

Anda termasuk dalam kategori ini bila hasil pengukuran menunjukkan angka 130 – 139 mmHg untuk angka sistolik dan antara 80 – 89 mmHg untuk angka diastoliknya.

Hipertensi Tingkat 2

Anda digolongkan hipertensi tingkat 2 apabila beberapa pengukuran berulang secara konsisten menunjukkan hasil pengukuran di atas 140/90 mmHg. Pada kategori ini, selain dengan pola hidup sehat, umumnya dokter akan meresepkan obat – obatan untuk membantu menurunkan tensi.

Darurat Hipertensi

Anda dikatakan darurat hipertensi apabila hasil pengukuran berulang menunjukkan angka diatas 180 / 120 mmHg

Dengan mengetahui batasan – batasan di atas, Anda diharapkan dapat menjadikannya acuan untuk menjaga agar tekanan darah Anda tetap berada dalam kisaran normal.

Namun perlu diingat bahwa pengukuran tensi hendaknya dilakukan saat Anda sedang santai dan tidak setelah melakukan aktivitas fisik berat setelah olahraga. Sejumlah aktivitas fisik terutama olahraga atau makanan tertentu dapat mengakibatkan tekanan darah menjadi lebih tinggi untuk sesaat sehingga hasil yang Anda dapatkan menjadi kurang akurat atau tidak menunjukkan hasil yang sebenarnya.

Leave a Reply