Bhinneka News

Google dan CyArk berkerjasama merekam situs bersejarah dalam bentuk 3D

Google Arts & Culture bekerja sama dengan  CyArk yang merupakan firma pelestarian digital untuk melakukan proyek digitalisasi situs warisan dunia yang terancam punah akibat bencana alam, proses normal seperti erosi angin, dan tangan manusia menjadi penyebab kerusakan yang terjadi pada  sebagian besar situs warisan yang berharga dan karya budaya di seluruh dunia.

CyArk berupaya mendokumentasikan dan melestarikan situs-situs ke dalam bentuk digital. Google ikut memberi uluran tangan dengan membantu mempublikasikan koleksi digitalisasi dari CyArk  dalam bentuk 3D dan VR. Orang-orang dapat menikmati tur dari situs-situs yang tersebar di 25 lokasi di 18 negara dengan menggunakan perangkat VR untuk komputer atau smartphone.

CyArk didirikan oleh Ben Kacyra, penemu pemindai laser 3D pertama di dunia. Perusahaan ini telah mempertahankan beberapa situs ikonik di seluruh dunia, yang beberapa diantaranya telah rusak dan hancur. Salah satu contohnya adalah Bagan, Myanmar karena terjadi gempa di tahun 2016. Namun CyArk sebelumnya telah berhasil mendokumentasikan situs tersebut melalui pemindaian dan pemetaan 3D.

Google Arts & Culture akan menjadi sumber definitif bagi berbagai wisata situs sejarah arkeologi dan budaya. Tur digital ini bisa dibilang salah satu cara terbaik untuk melestarikan sejarah, budaya, dan arsitektur kuno bagi generasi berikutnya. Dengan teknologi ini juga tentunya memungkinkan orang-orang untuk menikmati perjalanan tur tanpa harus merogoh kocek dalam dengan perjalanan keliling dunia dan tentunya juga bisa dijadikan media promosi yang baik untuk situs-situs wisata dunia.

Leave a Reply