Bhinneka News

Google membantu Indonesia memerangi illegal Fishing

Indonesia yang berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia membuat ribuan kapal penangkap ikan ilegal masuk ke dalam wilayat Indonesia dengan mudahnya. Indonesia mencakup lebih dari 17.000 pulau dengan luas laut yang luas sangat  sulit untuk menjaga dan menegakkan hukum untuk melindungi sumber daya yang tersedia.

Radar tradisional menjadi tidak efektif karena luas wilayah yang harus dijaga, tetapi itu tidak menghentikan Menteri Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti untuk mencari solusi. Google mengajak bermitra dengan Indonesia untuk membantu mendeteksi kapal yang beroperasi di luar wilayah yang diizinkan. Google menggunakan satelit dan kemampuan perangkat lunaknya untuk berburu kapal nelayan illegal.

Saat ini, industri perikanan menyumbang 2,6 persen dari produk domestik bruto Indonesia. Meski masih persentase kecil, jumlah ini telah tumbuh lebih dari 40 persen sejak 2014. Penangkapan ikan illegal bukan hanya masalah bagi Indonesia tetapi juga dibeberapa negara lainnya.

Google mendirikan Global Fishing Watch pada tahun 2016 dalam kemitraan dengan Oceana dan SkyTruth. Layanan ini sekarang menampilkan lokasi perahu diperairan Indonesia untuk dapat dilihat semua orang. Memiliki data yang tersedia membuat secara signifikan lebih mudah untuk melacak rantai illegal fishing yang mengambil sumber daya berharga dari wilayah tersebut.

Penangkapan illegal fishing di Indonesia telah menurun lebih dari 90 persen dalam beberapa tahun terakhir. Setelah kapalditangkap oleh Angkatan Laut Indonesia, mereka ditenggelam untuk mencegah penggunaan lebih lanjut. Perahu yang tenggelam dapat membantu menciptakan lingkungan terumbu yang ramah bagi spesies lokal untuk menumbuhkan kembali populasi.

Leave a Reply